Monday, 10 December 2012

Langsing Cara Herbal



Jati Belanda, Jati Cina, Teh Hijau, Buah Noni, Jeruk Limau, kerap dianggap sebagai tanaman yang memiliki khasiat pelangsing. Daun Jati Belanda dikatakan memiliki khasiat pelangsing karena mampu menghalangi penyerapan lemak. Lalu, daun Jati Cina dianggap sebagai obat pelangsing karena bisa membuat buang air besar menjadi lancar dengan kandungan glikosida-nya.

Teh hijau dianggap sebagai obat pelangsing karena khasiatnya yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Buah noni atau pace, dikatakan dapat melangsingkan karena dapat memperbaiki sel sehingga mengoptimalkan metabolisme tubuh. Dan jeruk limau selain diminum sebagai campuran teh juga diminum sebagai minuman hangat, dipercaya banyak kalangan dapat berkhasiat melangsingkan.

Pastikan Penyebab Kegemukan
Kendati banyak orang percaya herbal dapat melangsingkan, dr Aldrin Neilwan P. MD., MARS., M Biomed, M. Kes,  Sp AK , praktisi pengobatan herbal dan akupunktur dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jl. Daan Mogot no.34, Jakarta Barat, menyarankan agar para wanita yang ingin langsing mengetahui dahulu penyebab kegemukan.

“Penyebab kegemukan sendiri, kan, macam-macam, bisa disebabkan intake yang berlebihan, proses metabolisme yang berbeda, ataupun proses pengeluaran yang terganggu,” ujarnya.

Beberapa herbal ada yang bermanfaat menurunkan nafsu makan, menghambat penyerapan lemak, bahkan mengambil lemak dari dalam tubuh untuk dibuang. Tentunya efektivitasnya akan berbeda pada masing-masing penyebab.

“Tapi tidak dibenarkan jika obat diet herbal apapun yang membuat orang menjadi buang-buang air. Buang airnya harus tetap fisiologis,” ungkap dokter Aldrin mengingatkan.

Vitamin Mata jadi Pelangsing?
Sempat ramai pemberitaan soal penggunaan herbal vitamin mata yang kemudian dipercaya memiliki khasiat pelangsing. Menurut dr Aldrin, hal ini tidaklah mustahil.

“Pada dasarnya, khasiat yang diambil dari tumbuh-tumbuhan adalah metabolit sekunder (bahan yang dihasilkan tanaman dalam rangka pertahanan diri). Di dalam metabolit sekunder tersebut bukan hanya satu bahan aktif saja, namun ada banyak kandungan atau multi compound.  Tidak seperti obat konvensional (farmasi) yang cenderung memiliki satu bahan aktif saja,” terangnya.

Bukan tidak mungkin jika khasiat yang berbeda di kemudian hari. Atau, bisa jadi kandungan tanaman akan berubah ketika tanaman ditanam di tempat yang berbeda. “Berbeda spesies, tempat menanam, atau lainnya, dapat menghasilkan metabolit sekunder yang berbeda,” tandas dr. Aldrin.

Amankah Herbal Pelangsing Laksatif?
Beberapa teh herbal pelangsing memiliki khasiat yang laksatif, dokter Aldrin mengingatkan para wanita yang ingin langsing agar tetap  bersikap bijak. “Melakukan tindakan tertentu itu harus ada indikasi. Namun prinsip bekerja kesehatan, mengembalikan ke keadaan normal. Kalau diare terus, ya tentu tidak normal,” tambahnya.

Dokter Aldrin mengingatkan agar jangan menolerir kondisi diare berkepanjangan karena obat pelangsing.  Herbal yang berdampak buruk hingga membuat diare lebih dari 3 hari atau mengancam jiwa, sebaiknya ditinggalkan saja. “Jika lebih dari itu, maka bukan dampak dari herbal lagi. Jangan sampai menyiksa dan membuat mekanisme tubuh jadi tidak normal,” ujarnya lagi.

Efektifkah Krim Peluruh Lemak?
Beberapa produk pelangsing ada pula yang berupa krim herbal peluruh lemak, terhadap produk semacam ini dokter Aldrin menyarankan konsumen tetap cermat. “Konsumen harus kritis, pastikan apakah sudah ada metode dan material penelitian (penelitian, metode, bahan, dan hasil) yang telah dibuktikan. Selama tidak bisa menunjukkan itu, berarti namanya hanya testimoni dan bukan ilmiah. Jadi tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya mengingatkan prinsip memahami produk herbal.

Sumber : Tabloid Nova

No comments:

Post a Comment