Sunday 16 December 2012

Makanan yang Terbaik dan yang Terburuk untuk Nyeri


Ketika Anda merasakan rasa nyeri pada tubuh, jangan langsung mengambil obat-obatan untuk mengatasinya. Rasa nyeri dapat diredakan dengan konsumsi makanan, tetapi ada beberapa makanan tertentu yang justru dapat memperburuk kondisi nyeri.

Peradangan merupakan penyebab utama rasa nyeri pada berbagai kondisi, termasuk rheumatoid arthritis. Dan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat membantu meringankan peradangan tersebut.

Seperti dikutip dari foxnews, berikut 8 daftar makanan yang baik dikonsumsi untuk meringankan rasa nyeri, antara lain :

Salmon
Ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 yang dikenal baik untuk melindungi jantung, senyawa tersebut juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah peradangan. Studi menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam minyak ikan dapat melindungi seseorang dari rheumatoid arthritis dan bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Minyak zaitun
Minyak zaitun bekerja dengan cara yang sama seperti omega-3 yang berpotensi mengurangi peradangan pada sendi yang menyakitkan. Sebuah senyawa yang disebut oleocanthal, yang memberikan rasa pada minyak zaitun, mungkin memiliki efek yang sama pada tubuh seperti aspirin, ibuprofen, dan obat pereda nyeri lainnya.

Kunyit
Kunyit biasanya digunakan untuk menambah rasa dan juga warna kuning krem pada makanan, tetapi juga dapat memberikan perlindungan terhadap rasa nyeri. Curcumin, senyawa aktif dalam kunyit memiliki sifat anti-inflamasi, meskipun kadarnya sangat rendah.

Susu
Beberapa penelitian menunjukkan produk susu baik untuk rheumatoid arthritis, tetapi bagi orang yang alergi terhadap protein kasein pada susu mungkin dapat memperburuk pembengkakan sendi jika minum susu. 

Di sisi lain, sebuah studi yang dilakukan terhadap hampir 30.000 wanita di Iowa menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kadar tinggi vitamin D melalui berbagai produk susu memiliki risiko yang lebih rendah terhadap rheumatoid arthritis. Vitamin D mungkin memiliki efek anti-inflamasi dalam tubuh.

Bawang merah 
Bawang merah mengandung phytochemical yang dapat mengurangi peradangan. Satu studi menemukan bahwa bawang merah juga dilengkapi dengan quercetin, suatu senyawa yang ditemukan yang fungsinya sebagai mediator efek anti-inflamasi. Bawang juga telah dikenal memiliki beberapa sifat anti kanker. 

Bawang putih
Seperti bawang merah, bawang putih juga memiliki sifat tertentu yang dapat meringankan rasa sakit. Bawang putih juga memiliki phytochemical yang dapat mematikan jalur inflamasi pada tikus percobaan, yang efeknya mirip dengan ibuprofen.

Buah beri 
Buah ini mengandung fitokimia yang dikenal sebagai anthocyanin, yang juga menawarkan manfaat anti inflamasi. Anthocyanin bertanggung jawab terhadap warna biru, merah dan ungu hidup yang tampak dalam berbagai buah beri.

Brokoli dan sayuran lainnya
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi sayuran, memiliki risiko peradangan yang lebih rendah hingga 61 persen dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi sayuran sama sekali.

Sebaliknya, 4 makanan ini dapat memperburuk kondisi nyeri :

Mentega dan krim
Mentega dan krim dibuat dari lemak jenuh dari produk hewani yang mengandung asam arakidonat, yang dapat memperburuk peradangan dan nyeri terkait dengan pembengkakan.

Daging merah
Daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi dan sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lemak jenuh berada pada risiko yang lebih besar terhadap inflamasi. Hal ini dianggap sebagai radikal bebas yang dapat meningkatkan peradangan. Daging merah tidak hanya meningkatkan rasa sakit peradangan, tetapi juga tidak baik untuk kesehatan jantung.

Gluten
Orang dengan penyakit celiac, yang memiliki intoleransi gluten parah, lebih mudah merasakan rasa sakit. Sehingga perlu menghindari makanan yang mengandung gluten seperti gandum, rye, barley, dan produk biji-bijian, termasuk roti, pasta, dan sereal. Beberapa obat-obatan, vitamin, dan lipbalm mungkin mengandung gluten juga.

Minuman manis
Minuman manis telah terbukti dapat memperburuk rasa nyeri kronis, karena cenderung rendah nutrisi dan relatif tinggi kalori, dan berkontribusi terhadap obesitas. Secara umum, kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko rheumatoid arthritis sebesar 24 persen.

Sumber : health.detik.com

No comments:

Post a Comment